Jakarta - Hati-hati dengan aplikasi yang mengaku-ngaku bisa melihat siapa yang mengintip profile Anda di Facebook. Aplikasi tipuan ini mengincar pengguna di Indonesia.
Menurut perusahaan antivirus Vaksincom, dalam keterangan yang diterima detikINET, Senin (2/5/2011), ada ratusan ribu pengguna Facebook yang jadi korban aksi tersebut.
Aksi itu dilakukan pelaku dengan mengatasnamakan sebuah kelompok bernama 'Jempolers Indonesia'. Menurut pantauan Vaksincom, sebanyak 750.000 pengguna Facebook dari Indonesia menjadi korban aksi itu hanya dalam waktu tiga hari.
"Jika Anda jatuh menjadi korban, dan menjalankan apa yang diperintahkan, maka secara otomatis Anda akan mengirimkan pesan Facebook Chat ke seluruh kontak Anda," ujar analis antivirus dari Vaksincom, Alfons Tanujaya.
Untuk meyakinkan korbannya, aplikasi jahat ini mengirimkan tulisan di profile korban yang seakan-akan menunjukkan siapa saja teman korban yang pernah melihat profile itu dan seberapa sering.
"Padahal sebenarnya aplikasi tersebut tidak ada dan data posting yang ditampilkan adalah data bohongan yang mengambil data kontak profile dan menampilkan angka jumlah 'views' secara acak," sebut Alfons.
Menurut perusahaan antivirus Vaksincom, dalam keterangan yang diterima detikINET, Senin (2/5/2011), ada ratusan ribu pengguna Facebook yang jadi korban aksi tersebut.
Aksi itu dilakukan pelaku dengan mengatasnamakan sebuah kelompok bernama 'Jempolers Indonesia'. Menurut pantauan Vaksincom, sebanyak 750.000 pengguna Facebook dari Indonesia menjadi korban aksi itu hanya dalam waktu tiga hari.
"Jika Anda jatuh menjadi korban, dan menjalankan apa yang diperintahkan, maka secara otomatis Anda akan mengirimkan pesan Facebook Chat ke seluruh kontak Anda," ujar analis antivirus dari Vaksincom, Alfons Tanujaya.
Untuk meyakinkan korbannya, aplikasi jahat ini mengirimkan tulisan di profile korban yang seakan-akan menunjukkan siapa saja teman korban yang pernah melihat profile itu dan seberapa sering.
"Padahal sebenarnya aplikasi tersebut tidak ada dan data posting yang ditampilkan adalah data bohongan yang mengambil data kontak profile dan menampilkan angka jumlah 'views' secara acak," sebut Alfons.
0 komentar:
Posting Komentar