4 Hal yang Membedakan Pria dan Wanita

| Rabu, 28 Desember 2011 | |

Selain hal-hal umum yang sudah jamak diketahui, secara fisik wanita dan pria memiliki perbedaan dalam kesehatan organ-organ tubuhnya. Selama ini kebanyakan penelitian medis difokuskan hanya pada pria dan seringkali tidak mempertimbangkan perbedaan gender terhadap kesehatan. Pengetahuan akan terus berkembang, namun untuk sekarang, berikut adalah 4 hal yang perlu diketahui mengenai perbedaan kesehatan antara pria dan wanita.


1. Otak
Secara rata-rata, wanita 5 tahun hidup lebih lama dari pria. Namun, dengan makin lamanya waktu hidup, bertambah pula risiko terserang penyakit Alzheimer dan demensia. Kebanyakan pengidap Alzheimer adalah wanita, dan lebih dari dua kali lipat angka kematian akibat penyakit tersebut terjadi pada wanita.

Latihlah daya otak dan tubuh. Studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik dan mental bisa meningkatkan kesehatan otak. Latihan mental yang menguatkan memori dan sebab-akibat telah menunjukkan perlambatan proses penuaan pada otak.

Coba perbanyak konsumsi suplemen minyak ikan. Lemak omega-3 yang banyak terdapat pada ikan dan minyak ikan di hubungkan dengan kesehatan otak yang lebih baik. Pilih konsumsi ikan-ikanan, seperti salmon, sardin, ikan herring kecil (anchovy), dan makerel. Ikan tuna dalam jumlah kecil lebih disarankan karena kemungkinan terkontaminasi bahan berbahaya, seperti merkuri berkurang.

Berlatihlah untuk mengkontrol mood. Kegelisahan, kekhawatiran, kemarahan, dan depresi ditengarai memiliki hubungan erat dengan kerusakan kognitif. Jika Anda merasa stres atau depresi, jangan abaikan masalahnya. Bicarakan dengan teman, atau habiskan waktu di luar ruangan dan gerakkan tubuh Anda. Jika hal-hal tersebut tidak membantu, coba bicarakan dengan dokter atau konselor.

2. Paru-paru
Saat ini, kebanyakan wanita lebih mengkhawatirkan kanker payudara ketimbang kanker paru-paru. Namun, menurut American Cancer Society, lebih dari 70 ribu wanita meninggal akibat kanker paru-paru setiap tahunnya. Sementara kurang lebih 40 ribu wanita meninggal akibat kanker payudara dalam setahun. Bahkan wanita yang tidak merokok bisa meninggal akibat kanker paru-paru dan wanita yang merokok memang lebih rentan mengidap bronkitis kronis ketimbang pria. Mau melindungi paru-paru Anda? Ikuti langkah berikut:

- Jika Anda merokok, bicarakan pada dokter Anda untuk berhenti. Dokter bisamembantu Anda menemukan cara terbaik untuk mengurangi kebiasaan merokok Anda

- Jangan mau jadi perokok pasif. Jika Anda hidup bersama perokok, minta orang tersebut untuk tidak merokok di dalam rumah, atau tanyakan jika ia bisa berhenti merokok sekalian.

3. Jantung
Penyakit jantung masih menduduki peringkat kematian wanita tertinggi di Amerika, namun Anda bisa mengkontrol faktor risikonya, dari tekanan darah, merokok, kolesterol tinggi, kurang gerak, dan obesitas.

Bergeraklah. Hanya dengan berlatih gerak aerobik selama 30 menit per hari bisa membantu jantung Anda tetap sehat dan menjaga berat tubuh tetap, tidak tiba-tiba naik. Berjalan mengelilingi komplek perumahan, mengendarai sepeda, berenang, atau menari di kamar bisa Anda lakukan asalkan tetap bergerak.

Ganti minyak memasak Anda. Gunakan minyak zaitun ketimbang minyak dari lemak hewani, perbanyak asupan kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, dan makanan laut. Pilih produk susu rendah lemak, hindari makanan yang digoreng.

Kurangi pula asupan garam. Sodium menimbulkan retensi cairan dalam tubuh dan meningkatkan tekanan darah, jadi upayakan agar asupannya tidak melebihi 2.300 mg per hari. Seperempat sendok teh garam mengandung 600 mg sodium, dan zat ini bisa bersembunyi di dalam makanan prosesan dan saus penambah rasa.

4. Tulang
Seperti pondasi rumah, tulang seringkali luput dari perhatian kecuali ada yang terasa salah. Namun studi terkini menyebutkan bahwa ada yang harus lebih diperhatikan mengenai tulang ketimbang masalah patah tulang. Logam berracun, seperti timah bisa terakumulasi di tulang kita sepanjang hidup kita, dan jika terjadi pengeroposan tulang, racun bisa terlepas ke dalam jalur darah. Wanita, terutama yang sudah menopause, lebih rentan mengalami pengeroposan tulang ketimbang pria. Riset terbaru mengatakan, bahwa timah di aliran darah bisa membantu menjelaskan terjadinya tekanan darah tinggi pada wanita di atas usia 50 tahun.

Kabar baiknya, kita juga belajar cara baru untuk tetap menjaga agar tulang tetap sehat. Di masa lalu, kita lebih banyak menekankan pentingnya asupan kalsium dan tak cukup banyak vitamin D3. Kalsium memang penting di usia remaja, saat pertumbuhan tulang. Setelah mencapi puncak pertumbuhannya, vitamin D3, bisa jadi lebih penting untuk menjaga kesehatan tulang. Yang bisa Anda lakukan;

Mendapatkan vitamin D lebih banyak. Semakin jarang kita mengurung diri dari sinar matahari, ditambah menggunakan tabir surya lebih banyak untuk melindungi kulit, semakin rentan pula kita terkena defisiensi vitamin D3. Kebanyakan manusia memerlukan setidaknya 1.000 IU per hari. Jumlah ini lebih banyak dari yang kita dapat dari makanan dan kebanyakan multivitamin. Tes darah bisa mengatakan apakah Anda mendapatkan cukup vitamin D3 atau tidak. Jika tidak, penuhilah lewat suplemen. Jangan terlalu takut untuk terkena sinar matahari sesekali. Gunakan tabir surya di bagian wajah dan tangan untuk melindungi kulit agar tidak terbakar.

Tambahkan latihan angkat beban pada jadwal latihan Anda. Joging, angkat beban, naik bukit, dan mendayung bisa menambah kesehatan tulang Anda.

0 komentar:

Posting Komentar